71 Ribu Lebih Kopdes Merah Putih Terbentuk, Masyarakat Antusias Dorong Ekonomi Lokal

Kantorberita.co – Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama 18 kementerian/lembaga serta pemerintah daerah terus memperkuat sinergi untuk mencapai target pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel). Hingga Sabtu, 30 Mei 2025 pukul 17.00 WIB, jumlah kopdes/kel yang terbentuk telah mencapai 71.262 unit.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim pendamping dari K/L yang tak kenal lelah mendukung pelaksanaan musyawarah desa khusus (musdesus) dan musyawarah kelurahan khusus (muskelsus).

Ia mencatat, setiap musdesus dihadiri lebih dari 200 warga—termasuk pemuda, perempuan, tokoh adat, tokoh agama, perangkat desa, dan elemen masyarakat lainnya—yang menunjukkan antusiasme luar biasa terhadap program ini.

Menurut Menkop, keterlibatan berbagai unsur masyarakat tidak hanya memudahkan penanganan hambatan administratif, tetapi juga menegaskan prinsip inklusivitas dan gotong royong.

“Masyarakat melihat koperasi sebagai instrumen nyata untuk menggerakkan ekonomi lokal dan menegakkan keadilan sosial,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (30/5).

Forum musdesus menjadi momen krusial untuk menetapkan struktur pengurus inti Kopdes/Kel Merah Putih.

Dengan dasar petunjuk teknis pembentukan, setiap desa dan kelurahan merumuskan rancangan usaha koperasi dengan memperhatikan potensi lokal dan aspek kelayakan ekonomi.

Tahap selanjutnya meliputi penyusunan anggaran dasar, penetapan nama koperasi, bidang usaha, simpanan pokok dan wajib, serta struktur organisasi, sebelum akhirnya didaftarkan ke Notaris Pembuat Akta Koperasi dan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Budi Arie menekankan pentingnya kepatuhan pada panduan teknis untuk meminimalkan risiko kegagalan koperasi.

“Kami akan menyiapkan mockup dan modelling operasional koperasi secara cermat dan hati-hati, selaras dengan potensi bisnis masing‑masing desa dan kelurahan,” terangnya.

Pemerintah berharap pencapaian 80.000 koperasi desa/kelurahan ini menjadi tonggak bagi terwujudnya ekonomi desa yang mandiri, adil, dan berkelanjutan.

“Koperasi harus menjadi agregator dan akselerator ekonomi desa berbasis kekeluargaan dan kemandirian. Ayo berkoperasi, koperasi bangkit!” ajak Menkop Budi Arie.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *