Aksi 411 Dekat Istana Hari Ini, Tiga Tuntutan Rakyat Bakal Disuarakan

Kantorberita.co – Beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, termasuk Persaudaraan Alumni ataupun PA 212 (PA 212), akan menggelar Aksi Bela Rakyat Jilid 4 (Akbar 411) di dekat Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (4/ 11).

Ormas- ormas itu tergabung dalam kelompok bernama Gerakan Nasional Pembela Rakyat( GNPR).

Dalam pesan pemberitahuannya ke polisi, dalam aksi yang hendak diawali sehabis Salat Jumat itu, massa hendak menuntut 3 tuntutan rakyat (Tritura).

Aksi diawali dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Sehabis itu, massa bakal melaksanakan aksi jalan kaki mengarah Istana Kepresidenan Jakarta.

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif berkata, aksi hari ini pihaknya sudah mengirim pesan pemberitahuan kepada polisi semenjak 3 pekan lalu. Dia berharap kepolisian tidak membatasi aksi unjuk rasa ini.

“Saya meminta dengan sangat aparat pemerintah melaksanakan kewajiban dengan baik mengawal serta mengemban aksi. Kami harap tidak terdapat penyekatan pengadangan pada umat yang muncul Aksi 411 biar dapat berjalan dengan kondusif,” ucap Slamet, Kamis (3/ 11).

Di sisi lain, pihak Polda Metro Jaya mengaku telah menerima pesan pemberitahuan Aksi Bela Rakyat Jilid 4 (Akbar 411) hari ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan berkata aksi akan dihadiri ratusan peserta

“Kurang lebih 750 orang,” kata Zulpan dalam keterangannya, Kamis (3/ 11).

“(Dengan tuntutan) turunkan Harga BBM, turunkan harga- harga, tegakan keadilan hukum( tritura),” lanjut Zulpan.

Terpisah, kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar berkata, kemungkinan kliennya muncul pada Aksi 411 di depan Istana Kepresidenan Jakarta.

Dia mengatakan Rizieq dimungkinkan muncul secara hukum. Ia menyebut Aksi 411 tercantum dalam gelaran yang sesuai undang- undang.

“Secara hukum sangat bisa jadi (Rizieq muncul di Aksi 411) sebab kegiatan itu dilindungi UU,” kata Aziz.

Walaupun demikian, Aziz menyebut terdapat kemungkinan pula Rizieq tidak muncul. Ia menyebut terdapat aspek politik di balik alibi itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *