Kantorberita.net – Dokumen penting yang diduga kuat milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini dikabarkan telah dibocorkan oleh hacker Bjorka. Kabar itu tentu saja sangat menyontak publik.
Informasi aksi pembocoran dokumen penting Jokowi itu muncul dalam cuitan yang diunggah oleh akun Twitter @darktracer_int. Cuitan tersebut menyebut jika Bjorka mencantumkan logo Presiden Republik Indonesia dan mengklaim membocorkan dokumen rahasia Presiden berupa transaksi surat tahun 2019-2021.
Bjorka membocorkan dokuman yang dikirimkan ke Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia.
“Surat dan dokumen kepada Presiden Indonesia sebanyak 679 ribu dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat ‘Bjorka’,” tulis akun Twitter @darktracer_int, mengutip Kompas.com.
Adapun data yang diduga milik Presiden itu terdiri dari judul surat, nomor surat, pengirim, ID pengirim, tanggal surat dan lain sebagainya.
Laman CNN Indonesia menyebut, Bjorka tak menyertakan rincian harga jual. Kemungkinan sekadar unjuk gigi membuktikan ucapan sebelumnya di Telegram untuk membobol data Presiden.
Ia juga menyertakan sejumlah sampel atau contoh dokumen yang dibobol. Isinya, kata Bjorka, “tittle of the letter, letters number, sender, receiver employee id, letter date etc”.
Pertama, surat berjudul ‘surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup’ dengan pengirim Badan Intelijen Negara (BIN) dan penerima RI-1.
Kedua, ‘surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup’ dengan pengirim Badan Intelijen Negara.
Ketiga, ‘Permohonan Jamuan Snack’ dari Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan.
Keempat, ‘Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana’, dengan pengirim Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Kelima, ‘Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019, dengan tujuan Kepala Biro Tata Usaha.
Keenam, ‘Permohonan Audiensi Kepada Menteri Sekretaris Negara Guna Menyampaikan Pandangan dan Ggaasan Mengenai Pembentukan Badan Pemasyarakatan dan Badan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. (Kata ‘Ggaasan’ typo bawaan dari sampelnya)
Bernomor 1376/S.Sesmen/07/2019, surat ini dikirim oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Ketujuh, ‘Penjemput Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019 di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet’.
Nomor suratnya adalah M-65/TU/TU.00.04/07/2019, pengirimnya adalah Kepala Biro Tata Usaha.
Kedelapan, ‘Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara’ bernomor M-730/SDM/KP.01.02/07/2019, dengan pengirim Kepala Biro Sumber Daya Manusia.
Kesembilan, ‘Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU Tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. HS, S.H., M.H.’, bernomor 1776/M.Sesmen/08/2019, dengan pengirim Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Namun demikian, Bjorka tak memberi rincian isi surat-surat tersebut pada bagian sampel yang dipublikasi itu.
Sebelumnya, hacker Bjorka bikin heboh publik karena telah membocorkan 105 data pemilih umum KPU yang diperjualbelikan di forum online.
Selain itu, Bjorka juga dikabarkan pernah membocorkan 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia yang dijual di situs Breach Forum seharga 50 ribu dolar AS.**