Dubes Rosan Gelar Resepsi Diplomatik Dihadiri Mendag AS, Pejabat Hingga Musisi David Foster

Kantorberita.co – Menutup rangkaian peringatan HUT ke-77 RI, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani menggelar resepsi diplomatik (Diplomatic Reception) di Willard Hotel, Washington DC, Amerika Serikat, pekan lalu.

“Meriah, hangat, kekeluargaan. Tiga kata ini sepertinya tepat untuk menggambarkan acara penutupan rangkaian kegiatan peringatan Kemerdekaan ke-77 RI #DiplomaticReception pada pekan lalu.” Tulis Dubes Rosan dikutip dari Instagramnya, Selasa (4/10/2022).

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo sebagai tamu kehormatan. Tamu lainnya termasuk anggota Kongres AS Eric Swalwell (Demokrat-California) dan Ted Deutch (Demokrat-Florida), Assistant Secretary of State for East Asian and Pacific Affairs Daniel J Krittenbrink, serta Assistant Director International Operations Division, FBI Raymond Duda. 

Selain itu, ada Deputy Chief of Staff G-2 U.S. Army LTG Laura A. Potter, Direktur Utama Pengembangan Kebijakan dan Kerjasama Bank Dunia Mari Elka Pangestu, serta Principal Deputy Assistance Secretary of Defense for Indo-Pacific Affairs Jedidiah P Royal.

“Acara ini dihadiri Menteri Perdagangan Amerika Serikat dan lebih dari 500 tamu kehormatan lainnya, seperti anggota Kongres AS, pejabat tinggi dan militer AS, serta perwakilan negara dari berbagai komunitas.” Lanjut Dubes Rosan.

Pada acara tersebut nampak pula penyanyi sekaligus musisi David Foster bersama sang istri, Katharine Foster. Kehadiran keduanya membuat suasana acara resepsi diplomatik semakin berkesan.

“Tidak hanya sajian kuliner dan tarian khas Indonesia yang membuat acara begitu Indah. Penampilan spesial dari David Foster dan Katharine Foster menjadikan acara Diplomatic Reception malam itu sangat berkesan.” Imbuh Dubes Rosan.

Menurut Dubes Rosan, kolaborasi dan kerja sama menjadi kian penting dalam upaya mengatasi berbagai tantangan global, terutama ketika situasi dunia penuh dengan ketidakpastian.

“Pada kesempatan tersebut, satu hal saya sampaikan bahwa di tengah ketidakpastian global, bekerja bersama jauh lebih baik daripada bekerja sendiri. Jika boleh mengutip cuplikan film Black Panther, bahwa di masa krisis, orang bijak membangun jembatan sementara orang bodoh membangun penghalang. Kalaupun ada perbedaan, namun kita harus menemukan cara untuk menjaga satu sama lain. Sinergi dan kolaborasi pada akhirnya menjadi kunci untuk mencapai tujuan yang lebih besar.” Imbuhnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *