Giliran Data Mendagri Tito Karnavian Disebar Hacker Bjorka

Kantorberita.net – Hacker Bjorka sepertinya ingin ‘mengacaukan’ pemerintahan Jokowi. Bagaimana tidak, setelah membocorkan dokumen rahasia yang diduga milik Presiden Jokowi, Badan Intelijen Negara (BIN) serta beberapa data pejabat dan masyarakat Indonesia, kali ini Bjorka dengan berani menyebarkan data pribadi milik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Tampaknya penyebaran data Tito ini terkait dengan cuitan Bjorka sebelumnya, yang membantah kalau aksinya ini adalah pengalihan isu kasus Ferdy Sambo.

“Jika ada yang berpikir saya di sini untuk mengalihkan kasus Sambo, saya bahkan tidak tahu dia siapa. Tapi saya akan bantu supaya @ListyoSigitP mendengar desakan kalian,” kata Bjorka dalam cuitannya di Twitter, mengutip Detik.com.

Data pribadi Tito ini disebarkan lewat grup Telegramnya, dan Bjorka menulis Sambo adalah ‘orangnya’ Tito. Tito sendiri seperti diketahui adalah mantan Kapolri yang menjabat dari tahun 2016 sampai 2019. Setelah itu barulah ia dilantik menjadi Mendagri pada Oktober 2019.

“Anda bisa bertanya soal Sambo ke dia. Karena Sambo adalah orangnya,” tulisnya.

Bantah Pengalihan Isu Sambo
Data Tito yang dibocorkan ini sama seperti data sejumlah pejabat tinggi Indonesia sebelumnya. Yaitu berisi nama, NIK, nomor telepon, alamat email, sertifikat vaksin, dan lainnya.

Sebelum ini, Bjorka pun mencolek sekaligus menyindir Menkominfo Johnny G. Plate yang mengganti nomor teleponnya setelah disebarkan ke publik. Johnny mengganti nomornya ke nomor telepon Amerika yang diawali dengan kode +1.

“Kenapa Anda ganti nomor telepon ke nomor telepon AS pak @PlateJohnny? Apa betul nomor Indonesia tidak aman lagi digunakan,” sindir Bjorka.

Sosok Bjorka saat ini masih misterius identitasnya, setelah ia diduga menyebarkan berbagai data pribadi masyarakat Indonesia dari berbagai sumber. Termasuk data registrasi SIM card prabayar, dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo, dan lain sebagainya.

Terakhir, Bjorka juga mengatakan siapa otak pembunuhan aktivis Munir pada 2004 silam. Ia pun mengaku tengah menyiapkan data MyPertamina untuk disebarkan ke publik.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *