Joko Kendil Viral Lakukan Perjalanan Selama 24 Tahun Sejak Usianya 19 Tahun

Kantorberita.co – Nama Joko Kendil menjadi viral di media sosial belakangan ini. Orang banyak bertanya siapa sosok Joko Kendil ini. Nama Joko Kendil menjadi keyword dengan traffic ribuan di mesin pencarian google Indonesia.

Jika kita menulis kata Joko Kendil di mesin pencarian google, disitu akan tertera keyword antara lain, Joko Kendil asli, Joko Kendil viral, Joko Kendil musafir, Joko Kendil odgj, Joko Kendil berasal dari, Joko Kendil sampai mana dan ada juga keyword kisah Joko Kendil.

Dari semua kata kunci Joko Kendil, disebutkan bahwa nama Joko Kendil adalah seorang yang sedang melakukan perjalanan atau Joko Kendil seorang musafir.

Disebutkan, Joko Kendil sudah mengembara selama 24 tahun. Pengembaraan Joko Kendil banyak direkam orang saat melakukan perjalanannya.

Ketika dia lewat, banyak warga yang merekamnya. Dengan penampilan khas warna hitam serta caping hijau, dia begitu mudah dikenali.

Cara jalannya yang cepat membuat orang terheran-heran. Tak peduli siang panas atau gelap, Joko Kendil tetap berjalan. Dia mengungkapkan alasannya hidup mengembara, serta tujuan di masa depannya.

Dalam tayangan YouTube Sinau Hurip, Joko Kendil mengaku sudah mulai mengembara sejak usia 19 tahun.

Pengembaraan itu dilakukan atas permintaan gurunya, Syekh Hadi Demak Guntur.

Dalam pengembaraannya, ia hendak menuju Gunung Muria. Kemudian dilanjutkan perjalanan keliling dunia. Ia berencana mengakhiri pengembaraannya pada tahun 2025.

Saat ditanya kenapa jalannya cepat sekali, pria asal Lor Kadilangu itu mengatakn, 

“Saya tidak jalan, yang jalan macan saya.”

Menurut dia, nama “Joko Kendil” adalah pemberian sang guru. Nama itu diambil dari nama seorang murid Sunan Kalijaga. Sedangkan nama aslinya adalah Kosnan. 

Joko Kendil telah menjadi yatim piatu, namun dia masih punya dua kakak perempuan. Setelah pengembaraannya selesai pada tahun 2025, ia berencana akan datang ke gurunya lagi.

“Nanti katanya mau dicarikan jodoh,” kata Joko Kendil setengah berbisik dengan bahasa Jawa.

Berjalan kaki pastinya sangat menguras tenaga, meskipun demikian dia tak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Saat waktu sholat tiba, ia akan mampir ke masjid terdekat.

Di masjid itulah, dia akan mandi dan mencuci bajunya. Setelah itu baru ia melanjutkan perjalanan lagi.

“Seng penting ojo edan awake, edano marang Gusti Allah,” ujar Joko Kendil.

Joko Kendil berpesan bahwa dalam menjalani hidup harus rajin ibadah karena hidup di dunia itu tidak lama.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *