Ketika Jokowi Kesal Lantaran Uang APBN Banyak Dipakai buat Beli Barang Impor

Kantorberita.co – Presiden Joko Widodo jengkel lantaran uang APBN masih banyak yang dibelikan produk impor oleh kementerian dan lembaga, baik di pusat maupun daerah.

Padahal penerimaan APBN selama ini juga diperoleh dari uang rakyat lewat pungutan pajak. Selain uang pajak dari masyarakat, APBN juga didapatkan dari royalti tambang sampai dividen BUMN.

Menurut Jokowi, untuk mengumpulkan penerimaan sebanyak itu sangatlah sulit. Namun mirisnya, uang-uang penerimaan negara justru malah dibelikan produk impor.

“APBN itu uangnya, penerimaan, dan pendapatan didapatkan dari pajak, dari rakyat. Kemudian, dari dividen yang kita miliki dari BUMN, royalti tambang, dan penerimaan bukan pajak yang didapatkan. Dikumpulkan sangat sulit tidak mudah,” ujar Jokowi dalam dalam acara Business Matching Produk Dalam Negeri di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).

“Kemudian itu semua mau kita belikan produk impor? Kemudian kita belikan produk buatan luar negeri,” tegasnya.

Jokowi juga mengaku sangat kaget karena pembelian produk impor dengan APBN masih sangat banyak di Indonesia. Jokowi pun ingin meluruskan hal tersebut.

“Ini yang saya selaku omongkan. Awal awal saya kaget saya buka banyak sekali pembelian produk impor, padahal sumber pembeliannya uang APBN. Ini yang ingin kita luruskan,” ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan saat ini semua kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, maupun BUMN-BUMD diwajibkan menggunakan 95% anggaran pengadaan barang dan jasanya untuk membeli produk dalam negeri.

“Targetnya 95%, 95% dari pagu anggaran barang dan jasa itu harus dibelikan produk dalam negeri. Kalau bisa ini dilakukan industri dalam negeri, industri UMKM akan hidup dan berkembang,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengaku jengkel kepada TNI/Polri yang masih banyak mengimpor peralatan, mulai dari seragam, senjata, hingga sepatu. Padahal, menurutnya semua hal tersebut bisa dibuat industri dalam negeri.

Dia mengaku tak masalah bila impor yang dilakukan untuk mendapatkan senjata dan peralatan tempur berteknologi tinggi dilakukan. Namun, khusus yang bisa dibuat di dalam negeri tak perlu impor.

“Ini seragam militer, kita udah bikin sampai ekspor ke semua negara eh malah kita beli dari luar. Sepatu, senjata, kan kita bisa bikin. Kalau yang canggih-canggih silakan, mobil, pesawat tempur, karena memang kita belum bisa,” ujar Jokowi.

“Kalau senjata, peluru kita kan sudah bisa, kalau hanya sepatu, kenapa mesti beli dari luar,” ungkapnya.

Jokowi juga mengaku mendapatkan bisikan dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal penyedia makanan prajurit di TNI yang tak pernah berubah sejak Luhut masih jadi tentara.

“Saya dapat cerita dari pak Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan, katanya dia sejak jadi tentara sampai pensiun sekarang jadi menteri penyedia barangnya kok masih sama. Mestinya makin banyak penyedia makin baik, karena harganya akan kompetitif,” papar Jokowi.

Dia kemudian mengaku akan mengecek kebenaran cerita dari Luhut. “Nanti saya cek, bener ndak itu,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *