Kantorberita.co – Setelah sebelumnya menggelar aksi damai di area Gereja Kingmi Mile 32 Mimika, Papua, ribuan massa yang didominasi oleh jemaat gereja, tokoh adat, tokoh gereja serta tokoh pemuda, melakukan konvoi dan longmarch menggunakan mobil ke gedung DPRD Mimika, Selasa (6/9).
Mereka ingin menyampaikan aspirasi dan mendesak persoalan ini kepada anggota DPRD agar secepatnya menyampaikan ke Presiden Jokowi.
“Kami harap perhatian penuh dan khusus dari Presiden Indonesia Pak Jokowi agar melakukan intervensi langsung terhadap persoalan masyarakat suku adat di tanah Papua ini terkait keberadaan Gereja Kingmi Mile 32 Mimika”
Ujar Frans seorang tokoh pemuda ketika ditemui dalam aksi unjuk rasa damai, Selasa (6/9).
Sebelumnya, keberadaan Gereja Kingmi Mile 32, Kabupaten Mimika, Papua yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, mendapat sorotan. Hal itu menyusul adanya sejumlah pihak yang menuding Bupati Mimika Eltinus Omaleng menyalahgunakan dana pembangunan gereja tersebut.
Kendati dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, gugatan praperadilan Bupati Eltinus Omaleng kalah oleh KPK yang bersikukuh ingin menyelidiki dugaan korupsi tersebut, sejumlah tokoh adat, tokoh gereja dan tokoh pemuda di Mimika mengingatkan kepada siapapun agar tidak mengganggu pembangunan gereja yang disengketakan itu.
“Urusan Gereja di Papua ini merupakan urusan hidup dan mati. Sama saja seperti saudara-saudara Muslim di Pulau Jawa jika masjidnya diganggu pasti akan sangat marah.” Ujar Frans.
Menurut Frans, pembangunan gereja Kingmi Mile 32 jangan sampai terbawa ke ranah politik.
“Jangan sampai persoalan pembangunan Gereja ini diPolitisir dan jadi persoalan politik yg akan mempengaruhi Hukum kita.” Tandas Frans.
“Karena semua kebersamaan, keharmonisan dan kedamaian di tanah Papua ini bisa terjadi berkat kemampuan Bapak Eltinus Omaleng, Bupati Timika dalam memimpin dan mempersatukan kami. Jadi saya minta jangan ini persoalan gereja di politisir dan jangan ganggu bapak Bupati dalam menjalankan sisa baktinya yang hanya tinggal 2 tahun lagi.” Sambung Frans.
“Jika tidak ada peran besar bapak Bupati dengan mengajak para tokoh berdikusi dan bicara dengan damai di dalam gereja, maka OPM KKB dan perusuh-perusuh yang mengganggu kedaulatan NKRI akan semakin merajalela. Jadi tolong hormati juga jasa-jasa Bapak Bupati dalam meredam konflik yang ada di Timika ini.” Tutupnya.**