Mendukung Aisha Wedding, Ketua Dewan kehormatan Organisasi Islam Internasional Beri Pernyataan Sikap

Kantorberita.net Jakarta. Oktasari Sabil. Ketua Dewan Kehormatan Organisasi Islam Internasional, Atau dikenal dengan The Organisation of Islamic Cooperation Youth Indonesia (OIC) Akhirnya ikut angkat bicara terkait isu aisha wedding yang belakangan viral. Situs Aisha Weddings yang mempromosikan nikah siri serta pernikahan di usia anak-anak menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir dan menuai kecaman dari sejumlah pihak.

Netizen belakangan ini dihebohkan dengan situs Aisha Weddings yang mempromosikan nikah siri serta pernikahan usia 12-21 tahun. Seperti dilihat dari website Aisha Weddings, pernikahan secara siri ini memang ditawarkan secara terang-terangan.

“Aisha Weddings percaya akan pentingnya Nikah Siri untuk pasangan yang ingin datang bersama untuk memulai keluarga dengan berkah Allah SWT. Di atas segalanya, kami dengan ketat mengikuti dan mematuhi ajaran Al-Quran sebagai kata suci Allah SWT,” Begitu isi tulisan di website resmi Aisha Weddings.

Menganggapi hal tersebut, Oktasari Sabil. Ketua Dewan Kehormatan Organisasi Islam Internasional, Atau dikenal dengan The Organisation of Islamic Cooperation Youth Indonesia (OIC) Mengatakan tidak ada yang boleh diperdebatkan dan dipertentangkan jika itu sudah menyangkut Perintah dalam ayat-ayat al-quran.

“Kepatuhan kita dalam menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangannya serta menjadikan al-quran sebagai jalan hidup. Adalah pilihan serta konsekwensi yang harus siap diambil ketika seseorang menerima Islam sebagai agamanya dan Al-quran sebagai petunjuk jalan hidupnya. Jadi jangan dipertentangkan dan diperdebatkan lagi terkait perintah-perintah yang tertulis diidalam al-quran itu,” tegas Oktasari Sabil dalam pernyataan tertulisnya pada (Minggu 14/02/21).

Dalam quran surat An-Nur 32
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

“Menikah muda, merupakan sesuatu yang tabu dan banyak ditentang oleh Aktifis kemanusiaan atas nama HAM ya. Tapi dalam islam, Nabi Saya menganjurkan dan mencontohkan kita untuk menikah muda. Nabi menikahi Aisyah diusia 9 tahun, dan menggaulinya diusia 12 tahun Atau setelah Aisyah datang bulan. Trus yang bilang kalau nikah muda itu nggak boleh, ya pasti bukan orang Islam dan nggak ngerti ajaran Islam, Apalagi sejarah Islam, dan jangan bicara soal Islam kalau begitu,” jelasnya.

Oktasari Sabil menutup Pernyataannya. Dengan mengajak masyarakat untuk sama-sama menegakkan yang hak itu hak atau benar. Dan memerangi yang bathil itu sebagai sebuah kesalahan dan kejahatan. Jangan sampai terbalik, apa yang diperbolehkan dan dibenarkan malah diperangi dan dimusuhi.

Sebelum menutup obrolan, Oktasari Sabil enggan terperangkap dalam perdebatan dan hujat-menghujat terkait situs Online Aisha Wedding.

“Kita boleh-boleh saja berdebat dan berpihak dalam kasus ini. Namun saya cuma mengingatkan, sebagai kaum yang percaya dan iman terhadap hari akhir dan hari pembalasan. Semua perbuatan, kata-kata dan sikap kita didunia ini akan dimintai pertanggung jawabannya. Dan saya termasuk salah seorang yang yakin hari pembalasan itu nyata dan akan datang,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *