Menkop Berkomitmen Meningkatkan Peran Koperasi dalam Perekonomian Nasional

Kantorberita.co – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi berkomitmen untuk memperbesar kontribusi koperasi dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, koperasi hanya menyumbang 1,07 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan Budi Arie dalam wawancara dengan Pro 3 RRI pada Senin (17/2/2025).

“Menurut Konstitusi, koperasi memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional sesuai dengan Pasal 33 UUD 45,” ujarnya.

Budi Arie juga menekankan pentingnya perbaikan pada struktur kelembagaan koperasi serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kita berharap perbaikan ini dapat terwujud dengan baik dalam lembaga koperasi,” tambahnya.

Selain itu, Budi bertekad untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam koperasi, khususnya dari kalangan generasi muda, guna mendukung pengembangan koperasi di masa depan.

“Partisipasi ini harus kita dorong,” katanya.

Budi Arie juga menyoroti adanya masalah fraud dan koperasi yang bertransformasi menjadi lembaga pemberi pinjaman dengan bunga tinggi.

Menurutnya, pihaknya tidak mengabaikan kondisi koperasi saat ini.

“Itu adalah praktik rentenir yang menyamar sebagai koperasi. Seharusnya, koperasi memberi kekuatan kepada anggota,” jelasnya.

Budi Arie juga menyatakan bahwa masalah tersebut hanya terjadi pada sebagian kecil koperasi. Banyak koperasi yang beroperasi dengan baik, sementara yang bermasalah masih dalam angka yang kecil. Oleh karena itu, ia mendorong penguatan dan revitalisasi koperasi.

“Penguatan koperasi tetap perlu, dan kami terus memantaunya,” ungkapnya.

Untuk mendukung penguatan koperasi, Budi menyebutkan pentingnya regulasi yang lebih kuat, salah satunya melalui revisi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Di sisi lain, Budi Arie mengungkapkan target untuk menambah jumlah anggota koperasi menjadi 60 juta. Namun, ia tidak menyebutkan secara spesifik tahun pencapaiannya.

“Yang penting adalah mempercepat peningkatannya. Tidak perlu ada tahun tertentu, yang penting jumlahnya dapat mencapai dua kali lipat dari 29,8 juta anggota yang ada saat ini,” ujar Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *