Kantorberita.co – Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi, menetapkan target ambisius untuk koperasi di Indonesia agar dapat menyumbang 10 sampai 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Budi berharap target ini dapat membawa perubahan signifikan dalam perekonomian nasional, menciptakan keadilan dengan koperasi sebagai salah satu penggerak utama.
Dalam keterangannya, Budi menggarisbawahi pentingnya menjadikan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
Saat ini, kontribusi koperasi terhadap PDB hanya sekitar 1,17 persen, angka yang dianggapnya masih jauh di bawah potensi sebenarnya jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Saat ini kontribusi kita baru 1,17 persen dari PDB, angka yang sangat kecil. Kalau bisa mencapai 10-20 persen, itu akan lebih ideal,” ungkap Budi dalam acara Pembukaan Rapat Tahunan Koperasi Unit Desa (KUD) di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Menurut Budi, koperasi berpotensi menjadi salah satu pilar ekonomi yang setara dengan sektor swasta maupun BUMN.
Untuk itu, diperlukan penguatan tata kelola dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar koperasi bisa lebih berperan signifikan.
“Jika koperasi mampu berkontribusi hingga 20 persen terhadap PDB, kita bisa menciptakan struktur sosial, politik, dan ekonomi yang lebih adil,” tambahnya.
Sektor pertanian disebut Budi sebagai salah satu area potensial untuk pengembangan koperasi.
Ia mencatat bahwa koperasi pertanian memiliki kontribusi besar di berbagai negara maju, di mana sekitar 30 persen koperasi yang kuat bergerak di sektor ini.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendorong koperasi di sektor pertanian agar bisa berkembang lebih baik,” jelasnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Budi menekankan pentingnya kebijakan pemerintah yang mendukung.
Pemerintah tengah menyusun rancangan strategis untuk menciptakan ekosistem koperasi yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Kebijakan pemerintah harus mendukung. Kami sedang merancang peta jalan koperasi yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB. Tunggu saja hasilnya,” tutup Menkop Budi Arie Setiadi.