MKD DPR Tetap Panggil Effendi Simbolon Terkait Pernyataan TNI ‘Gerombolan’

Kantorberita.net – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR dikabarkan akan tetap memanggil anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon atas ucapan ‘TNI seperti gerombolan’.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman. Dia menyebut Effendi Simbolon tetap akan dipanggil oleh MKD DPR pada pukul 11.00 WIB hari ini.

“Nah iya dipanggil buat klarifikasi gitu, masalahnya seperti apa,” kata Habiburokhman.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan Effendi Simbolon tetap akan dipanggil meskipun sudah berproses di fraksi PDIP. Dia menekankan persoalan kehormatan DPR tetap harus diklarifikasi oleh MKD DPR.

“MKD kan sebagai mahkamah kan ya tugasnya itu, jadi terlepas dari fraksi dan sebagainya, MKD kan terdepan menjaga kehormatan DPR gitu. Jadi ini kita mau klarifikasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Fraksi PDIP bicara terkait anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR atas ucapan ‘TNI seperti gerombolan’. Fraksi PDIP bicara anggota DPR dilindungi haknya saat mengungkapkan pendapat di forum resmi DPR.

“Tetapi, kalau ke MKD, saya belum dapat. Tetapi, juga kami punya di sana sahabat, dan Pak Effendi ketika bicara kapasitasnya sebagai anggota Dewan. Ketika bicara ruang, dalam rapat kerja, teman-teman ini dilindungi haknya,” kata Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto saat jumpa pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).

Effendi Simbolon diketahui bicara soal ‘TNI seperti gerombolan’ hingga ormas saat rapat Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Panglima TNI, dan kepala staf TNI pada Senin (5/9) lalu. Perlu diketahui, anggota DPR RI dilindungi UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) saat berbicara.

Utut Adianto mengatakan fraksinya akan berkomunikasi dengan MKD terkait laporan terhadap Effendi Simbolon. Jika segala sesuatunya dilaporkan ke MKD DPR, anggota DPR tak akan berani mengutarakan pendapat saat rapat resmi DPR.

“Jadi, nanti kita akan komunikasi dengan teman-teman MKD. Nanti, kalau nggak satu ruang, nggak ada yang berani ngomong lagi, kalau setiap semua orang ngomong di-MKD-in,” ujarnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *