Pengusaha Warteg Bakal Naikkan Harga Makanan Pasca BBM Naik

Kantorberita.net – Para pemilik warteg bersiap menaikkan harga makanan usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan rencana tersebut muncul karena kenaikan BBM diprediksi akan berdampak pada mahalnya harga bahan pangan di pasaran.

“Kami mulai menghitung berapa harga menu warteg yang harus dinaikkan. Kalau cabai bisa substitusi (diganti) dengan cabai kering, kalau BBM naik semua mengerek naik,” kata Mukroni, mengutip Kompas.com.

Bagi pengusaha warteg, menaikkan harga makanam merupakan pilihan terakhir bila seluruh harga pangan naik dan tidak lagi bisa disiasati dengan cara mengurangi atau mengganti bahan.

Namun di sisi lain, menaikkan harga makanan membuat para pengusaha warteg khawatir ditinggal pembeli, mengingat daya beli masyarakat belum pulih akibat pandemi Covid-19.

“Biasanya menunggu seminggu itung-itungannya (melihat kenaikan harga pangan). Kowantara harap pemerintah bisa mengatur emak-emak (pedagang) di pasar agar tidak naikkan harga setiap hari,” ujar dia.

Menaikkan harga makanan juga tidak lantas menyelesaikan masalah, karena pemilik warteg harus berhadapan dengan kenaikan harga sewa tempat usaha mereka yang diprediksi ikut naik.

Mukroni memprediksi dampak kenaikan harga BBM bagi pengusaha Warteg akan terlihat hingga tahun 2023. Saat itu dikhawatirkan banyak warteg gulung tikar karena tidak mampu membayar sewa.

“Statement kami (Kowantara) tahun depan banyak warteg yang tutup karena tidak bisa melanjutkan sewa atau kontrak,” tutur dia.

Seperti diketahui, pada Sabtu (3/9/2022) pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp6.800, dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *