Kantorberita.Net –Jakarta. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor tempe perdana ke Jepang sebanyak 4,8 ton dengan nilai 13 ribu dolar AS atau senilai Rp 187 juta (kurs 14.386 per dolar AS) pada Kamis (17/6). Diharapkan volume ekspor tersebut akan terus meningkat serta mampu masuk ke negara lain.
“Ekspor perdana ke Jepang ini menjadi momen penting bagi kita karena Jepang adalah negara importir yang cukup ketat mengaplikasikan keamanan pangan,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi, Kamis (17/6).
Adapun ekspor tersebut dilakukan oleh PT Arumia Kharisma Indonesia. Didi mengatakan, diterimanya produk tempe diharapkan menjadi motivasi bagi para UKM perajin tempe terhadap potensi ekspor produk makanan olahan ke berbagai dunia.
Menurutnya, standar rasa, mutu, dan keamanan pangan menjadi yang paling penting untuk dipersiapkan. Jika Jepang sudah dapat ditembus, semestinya negara-negara lain juga dapat dipersiapkan sebagai calon negara tujuan ekspor tempe.
“Kita ingin memperkenalkan produk pangan olahan Indonesia ke negara nontradisional, seperti wilayah Afrika, Amerika Latin, Asia Selatan, Eurasia, ini cocok untuk kita garap,” ujarnya.
Adalah PT Bahari Cahaya Raya Jakarta perusahaan Ekspedisi yang sudah berdiri lebih dari 22 tahun dan sudah memiliki jaringan dan akses pengiriman ke seluruh Negara didunia dianggap memiliki kapasitas yang cukup kredibel karena sudah memiliki keagenan yang cukup kuat di Jepang sebagai negara tujuan Impor serta infrastruktur penjunjang seperti storage penyimpanan serta armada tracking yang baik, akhirnya dipercaya menjadi patner untuk eksport tempe perdana ini.
Kita memiliki akses dan jaringan yang baik ke seluruh negara didunia, khususnya Negara-negara Asia, seperti Jepang, Singapura, China, Taiwan, Malaysia dan lainnya. Selain itu kita juga memiliki scadule pengiriman yang ketat, sepetti misalnya ekspor tempe ini, dalam waktu 2 minggu, Tempe ini sudah sampai di Jepang dan diterima oleh perusahaan eksportir terkait di Jepang,” Jelas Lauren dari Perusahaan ekspedisi PT Bahari Cahaya Raya Jakarta.
Lauren menambahkan, karena ini adalah pengiriman dan kerjasama pertama Pelaku Imortir Indonesia dan Pelaku eksportir Jepang, sehingga untuk percobaan, dikirim dulu satu kontainer yang jumlahnya 4,8 Ton tempe. Namun begitu, kerjasama eksport tempe ini adalah kerjasama yang berkelanjutan dan berkesinambungan secara periodik sehingga dari waktu ke waktu jumlah pengiriman impor tempe bisa terus ditambah agar bisa memenuhi ekspektasi dan kebutuhan masyarakat Jepang akan komoditas Tempe ini.