Kantorberita.co – Sedikitnya 1566 santri TKQ/TPQ se-Jakarta Timur melaksanakan simulasi Manasik Haji di Asrama Haji, kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (25/11/2023). Para santri kecil itu didampingi wali santri saat mengikuti pelaksanaan simulasi Manasik Haji tersebut.
Ketua Pokja Jakarta Timur, Dadan Hamdani mengatakan, bahwa pihaknya telah berhasil melaksanakan simulasi Manasik Haji yang rutin digelar setahun sekali tersebut.
“Alhamdulillah kita bisa melaksanakan lagi kegiatan simulasi manasik haji se-Jakarta Timur yang diikuti 1566 santri dan didampingi wali santri sebanyak 474. Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.” ujar Dadan Hamdani.
Dadan Hamdani berharap besar simulasi Manasik Haji pada tahun ini dapat memberi manfaat kepada para santri. Menurutnya, selain itu para santri juga dapat menjadi generasi penerus bangsa.
“Mudah-mudahan dapat memberi manfaat dan maslahat untuk santri didik kita, mudah-mudahan kelak jadi generasi penerus bangsa, pecinta Al Quran yang berakhlakul karimah.”
“Semoga harapan kita bersama mudah-mudahan ini akan memberikan semangat dan dorongan anak-anak kita untuk menanamkan semangat berhaji sejak dini. Ini juga memberikan pendidikan kepada orangtua dan guru-gurunya bahwa kegiatan manasik haji ini adalah kegiatan yang kita laksanakan setiap tahun dengan tujuan dan harapan kita bersama. Mudah-mudahan anak-anak kita mengetahui dan memahami rangkaian rukun Islam yang kelima serta menanamkan kedisiplinan kepada anak-anak kita.” tambahnya.
Pelaksanaan manasik ini menurut Dadan Hamdani juga untuk mengingat kisah Nabi Ibrahim yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan dan prilaku para santri.
“Juga mengingatkan kepada kita semua dibalik peristiwa haji ada 3 sosok manusia. Pertama adalah seorang ayah yang menjadi teladan keluarganya yaitu nabi Ibrahim AS, istrinya Siti Hajar yang sabar mendidik anaknya yaitu Ismail AS sebagai anak yang soleh, yang berbakti kepada kedua orang tuanya.” tutup Dadan Hamdani.
Sementara itu Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Jakarta Timur mengatakan pentingnya simulasi Manasik Haji agar anak didik mengetahui pelaksanaan haji yang sesungguhnya.
“Manasik haji ini sangat penting agar anak-anak mengetahui pelaksanaan haji yang sebenarnya yang ada di Mekkah, seperti apa yang mereka baca dan bilamana orangtua anak-anak tersebut pergi haji.” pungkasnya.**