Kantorberita.net – Pemilihan Presiden (Pilpres) masih sekitar dua tahun lagi dilaksanakan. Namun suhu politik jelang pelaksanaan Pilpres sudah terlihat mulai memanas. Elit politik sudah mulai bermanuver. Termasuk yang baru saja dilakukan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden RI ke-6 ini mengaku siap turun gunung menghadapi Pilpres 2024.
Keinginan SBY turun gunung pada Pilpres 2024 bukan tanpa alasan. SBY mengaku sudah merasakan adanya tanda-tanda Pilpres 2024 yang tak adil.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang. Saya mendengar, mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY dalam video yang diunggah akun TikTok @pdemokrat.sumut.
Pernyataan SBY tersebut disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan baru-baru ini.
SBY juga mendapat kabar jika Pilpres 2024 akan diatur hanya dengan diikuti dua pasangan capres dan cawapres.
“Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti hanya diinginkan oleh mereka hanya dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikendaki oleh mereka,” lanjut SBY.
Sementara terkait keberadaan Partai Demokrat, SBY dengan tegas mengatakan jika Demokrat yang selama ini menjadi partai oposisi akan dipersulit dalam berkoalisi menuju Pilpres 2024.
“Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri. Bersama koalisi tentunya. Jahat bukan, menginjak-injak hak rakyat bukan,” ujar SBY.
SBY mengatakan pikiran seperti itu bathil. Sebab, menurutnya, berpikir demikian bukan hak mereka. Dia mengingatkan bahwa pemilu merupakan hak rakyat.
“Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Yang berdaulat juga rakyat,” kata SBY.
Kemudian, ia menyinggung saat dirinya sebagai Presiden RI periode 2004-2014, sudah merasakan penyelenggaraan pemilu selama dua kali termasuk pilpres.
“Dan, ingat selama 10 tahun dulu. Kita di pemerintahan. Dua kali menyelenggarakan pemilu termasuk pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebathilan seperti itu,” ujar SBY.**