Kantorberita.net – Teriakan yel-yel ‘Jokowi bohong’ menggema di tengah demo kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Senin (12/9). Massa aksi 1209 tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
“Jokowi bohong, Jokowi bohong, Jokowi bohong,” teriak para peserta aksi serempak, mengutip CNN Indonesia.
Dari atas mobil komando, orator aksi mengatakan Jokowi berbohong karena mengatakan subsidi BBM Rp502 triliun sangat membebani APBN.
Orator aksi mengklaim di APBN 2022 tidak ada pengeluaran untuk subsidi BBM hingga sebesar Rp502 triliun.
“Yang ada pengeluaran subsidi BBM, elpiji, dan listrik, itu hanya Rp200 triliun,” kata orator itu.
Orator mengatakan Jokowi berkali-kali menyampaikan pemerintah menaikkan BBM agar APBN tidak jebol.
Sementara itu, orator mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani justru melaporkan surplus APBN sebesar Rp519 triliun di tahun 2022.
“Berulang kali narasi kenaikan BBM itu karena dalam rangka menguatkan APBN kita agar tidak jebol,” kata orator.
Orator lantas menilai Jokowi seharusnya mundur dari jabatan sebagai presiden. Ia juga menuntut harga BBM harus diturunkan karena telah membebani rakyat.
Diketahui, massa aksi GNPR terdiri dari elemen PA 212, GNPF Ulama hingga Front Persaudaraan Islam (FPI), serta ormas lainnya. Massa 1209 memadati Jalan Merdeka Barat untuk menggelar aksi sejak siang tadi.
Adapun kenaikan harga BBM resmi diumumkan pemerintah pada 3 September 2022. Presiden Jokowi mengatakan anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 Triliun menjadi Rp502 triliun, dan angkanya diprediksi akan terus meningkat.
Karena itu, keputusan untuk menaikkan harga BBM subsidi disebut menjadi pilihan terakhir untuk mengurangi beban subsidi yang semakin besar.**