Masyarakat Finlandia terpukul dengan kasus Perdana Menteri mereka, Sanna Marin mengikuti pesta liar dengan diselingi aksi foto-foto syur.
Atas peristiwa yang menghebohkan itu, Sanna Marin menyampaikan pidatonya. Ia mengungkapkan kinerja pekerjaannya dan membela haknya untuk memiliki kehidupan pribadi.
“Saya juga manusia,” kata Marin seperti dikutip media Finlandia dengan suara putus asa dan mata merah, dilansir New York Post, Jumat (26/8/2022).
PM Finlandia berusia 36 tahun tersebut bersikeras bahwa dia selalu berkomitmen pada pekerjaannya melayani rakyat Finlandia.
“Saya melakukan pekerjaan saya. Saya belajar dari ini,” kata Marin kepada kerumunan pendukung di kota selatan Lathi.
“Pekan ini tidak mudah. Sangat sulit. Tapi saya percaya bahwa orang melihat pekerjaan yang kita lakukan, bukan apa yang kita lakukan di waktu luang kita.”
Pernyataan Marin tersebut muncul sehari setelah dia meminta maaf atas foto telanjang dada dua orang influencer yang saling berciuman selama pesta liar yang digelar oleh pemimpin itu di kediaman musim panas resmi perdana menteri di Helsinki pada Juli 2022.
Pengakuan publik Marin menggambarkan potret tamu pesta yang berciuman sebagai hal yang “tidak pantas”.
Dikutip dari The Guardian, potret yang telah dihapus itu pertama kali muncul di akun TikTok model dan influencer Sabina Särkkä. Potret tersebut menunjukkan ia dan perempuan lain–bukan Marin–berciuman sambil mengangkat atasan mereka, dengan tanda “Finlandia” menutupi payudara mereka.
“Saya pikir gambarnya tidak pantas, saya minta maaf untuk itu. Gambar seperti itu seharusnya tidak diambil,” kata Marin.