Kantorberita.co – Artis Nanie Darham meninggal dunia usai menjalani operasi sedot lemak di salah satu klinik di Cipete Utara, Jakarta Selatan. Nanie Darham diduga jadi korban malapraktik yang prosedurnya tidak sesuai untuk dilakukan operasi.
Artis cantik ini dikabarkan meninggal dunia pada 21 Oktober 2023 lalu dalam usia 37 tahun dan meninggalkan dua orang putra-putri yang masih kecil. Nanie menjalani operasi tersebut pasca dua bulan melahirkan anak kedua.
Hal ini secara gamblang disampaikan Advokat Hartono Tanuwidjaja selaku kuasa hukum keluarga korban kepada awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
Hartono mengungkapkan, ada dugaan tindakan malapraktik yang dilakukan klinik kecantikan tempat Nanie Darham melakukan sedot lemak. Hasil visum yang dikeluarkan oleh RS Polri Jakarta Timur diungkapkan ada 3 bekas luka, yaitu bekas luka di punggung dan 2 sayatan di perut. Kemudian keluarga mengajukan uji laboratorium kriminal untuk mendeteksi sampel organ tubuh.
” Kematian Nanie Darham akibat operasi sedot lemak dengan Rp 300 juta itu setelah melahirkan 2 Bulan anak bungsunya, kita masih menunggu hasil uji laboratorium itu nantinya akan diketahui obat apa saja yang masuk ke tubuh Nanie Darham, selain uji laboratorium pihak korban juga melayangkan surat ke Majelis Kehormatan Dokter Indonesia (MKDI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada intinya mempertanyan apakah diperbolehkan klinik kecantikan melakukan tindakan operasi berdurasi 6 jam, “ terang Hartono pada beberapa media saat itu.
Sebelumnya, Nanie diketahui telah dua kali berkonsultasi sebelum melakukan tindakan operasi sedot lemak, dan dokter kandungan menyatakan untuk melakukan tindakan bedah kecantikan itu setidaknya 6 bulan setelah bersalin.
Namun sangat disayangkan pihak klinik justru menyanggupi tindakan liposuction tanpa resiko karena disebut sebagai operasi ringan, biasa dan bisa dilakukan dengan bius lokal dan bisa pulang setelah operasi.
“Salah satu dokter di klinik menyatakan sanggup melaksanakan operasi liposuction meskipun Nanie baru melahirkan 2 bulan dan itu aman,” jelas Hartono
Hartono Tanuwidjaja menerangkan adanya dugaan malapraktik yang mengakibatkan meninggalnya Nanie Darham saat melakukan tindakan operasi diduga tidak melalui prosedur. Terlebih adanya surat pernyataan yang ditanda tangani korban terlihat janggal dan dijelaskan bahwa tindakan operasi tersebut akan berdampak dan 8 komplikasi yang bisa terjadi terkait operasi sedot lemak korban.
Menurut Hartono selaku kuasa hukum keluarga , diketahui bahwa Nanie membayar uang muka sebesar 10 juta rupiah untuk program operasi sedot lemak. Awalnya dijadwalkan pada 6 atau 7 November 2023, namun klinik tersebut mengubah jadwalnya menjadi 21 atau 24 Oktober. Nanie dipastikan bahwa operasi ini aman untuk dilakukan meskipun ia sedang menyusui.
“Saat konsultasi ke dokter, Nani didampingi oleh rekannya Erika, Erika dalam penjelasan kepada pihak kepolisian menyatakan bahwa pada saat konsultasi, dokter D ini dari The Clinic hanya memperlihatkan tablet mengenai prosedur operasi liposuction atau sedot lemak itu,” jelasnya.
“Dokter tersebut mengatakan bahwa operasi sedot lemak itu merupakan operasi yang ringan, biasa, bahkan pasien itu bisa dengan bius lokal itu bisa sambil main HP. Nah, di situ mungkin yang menjadikan satu faktor ketertarikan dari korban Nani untuk melakukan operasi liposaksion ini di The Clinic,” ungkapnya .
Saat mau operasin Pada dokter D menawarkan operasi tambahan di dua titik dengan tambahan biaya Rp 100 juta rupiah. Total biaya operasi yang awalnya Rp 200 juta menjadi Rp 300 juta rupiah. Perubahan ini tidak dijelaskan dengan detail teknis atau risikonya dan termasuk dari dokter analis.
Selama operasi yang seharusnya berlangsung 2 jam, Nanie tiba-tiba menjadi 5 jam tanpa memberikan informasi lebih lanjut kepada keluarga atau pendampingnya, Erika.
“Nah, pada jam itu Nani menghubungi suaminya, James, dia mengajukan tambahan budget persetujuan tadi kan, karena kan yang dia lapor ke suami Rp 200 juta nih, kok tiba-tiba dalam hitungan jam tiba-tiba jadi Rp 300,” terang ya.
“Suami juga tanya, apa sih? Oh ini ditambah di bokong sama di pinggang belakang gitu ya, sehingga harus Rp 300. Tapi teknisnya sama sekali tidak dijelaskan. Jadi kemudian setelah bayar Rp 300 itu, Nani naik ke lantai 2 untuk menjalani operasi,” tambahnya.
Kuasa hukum juga mempertanyakan prosedurnya, mengapa tindakan operasi yang menghabiskan waktu 5 jam itu tidak ada permohonan persetujuan dari keluarga?. Singkat cerita, Erika dihubungi oleh The Clinic, ia diberitahu bahwa Nanie dalam kondisi tidak stabil dan perlu segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Suyoto. Suami Nanie, James, diberitahu untuk menyusul ke rumah sakit, tetapi sayangnya, Nanie sudah meninggal dunia sebelum tiba di sana.
Adapun Informasi yang diberikan oleh dokter di The Clinic dan di rumah sakit Dr. Suyoto sangat berbeda, dan ini meninggalkan banyak pertanyaan, mengenai kondisi sebenarnya yang dialami oleh Nanie selama operasi tersebut.
“Jadi kan ini ada dua nih. Satu menyatakan sudah meninggal, satu bilang ini masih hidup. Nah itu nanti ranah kepolisian, sekali lagi, kita sekarang sedang menunggu,” katanya.
Pihak Keluarga Nanie Darham menuntut kejelasan dan keadilan terkait dugaan malpraktik yang mengakibatkan kehilangan nyawa korban artis Nanie. yang tragis ini. Polisi Sudah Periksa 3 Dokter yang diduga terlibat yang mengakibatkan meninggalnya Nanie Darham.
Kasus ini telah dilaporkan keluarga korban atas dugaan malpraktik ke Polres Jakarta Selatan dengan nomor laporan: LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023. (Butet)